Selasa 13 Oct 2015 11:07 WIB

BTPN Dorong Perluasan Akses Keuangan

Mesin ATM
Foto: Republika/Prayogi
Mesin ATM

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) mendorong perluasan akses keuangan melalui program layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka mewujudkan keuangan inklusif (laku pandai) bagi masyarakat di seluruh pelosok Indonesia.

"Laku pandai merupakan konsep revolusioner yang mengubah peta perilaku masyarakat dalam berbank. Merupakan suatu kebanggaan bagi BTPN untuk dipercaya menjadi salah satu pioner dalam inisiatif ini," kata Sales Management Head BTPN Wow!, Moh Reza Rizal dalam diskusi akses keuangan untuk semua di Denpasar, Bali, Selasa (13/10).

Dia menyebutkan bahwa dari survei Global Financial Inclusion Index 2014, hanya 36 persen jumlah orang dewasa di Indonesia yang memiliki rekening di bank. Untuk itu pihaknya menggagas BTPN Wow!, layanan perbankan bagi pasar lebih luas dengan memanfaatkan teknologi semua jenis telepon genggam dan didukung jasa agen di daerah sebagai perpanjangan tangan BTPN.

Reza menjelaskan bahwa agen tersebut memiliki posisi penting yang nantinya dapat ditemui seperti agen penjualan pulsa yang jangkauannya menyebar lebih luas hingga daerah terpencil. Agen itu, lanjut dia, dapat berbentuk badan hukum maupun individual yang diseleksi berdasarkan kriteria tertentu seperti rekam jejak bisnis, reputasi, lokasi, maupun kemampuan dan pengetahuan dari calon agen.

Masyarakat bisa menikmati berbagai layanan perbankan seperti pembukaan rekening, tarik dan setor uang melalui agen bank tersebut dengan biaya yang sangat murah. Sedangkan transaksi lainnya, nasabah, lanjut dia, menggunakan telepon seluler.

Beberapa keuntungan menggunakan laku pandai tersebut di antaranya tidak ada biaya administrasi bulanan dan tidak ada jumlah setoran minimum. "Fokus kami dalam menggarap pasar masyarakat berpenghasilan rendah serta pelaku usaha mikro kecil dan menengah," tambah Reza.

Pihaknya menargetkan program baru itu menyasar masyarakat yang belum pernah memiliki rekening bank tetapi mereka sudah terbiasa menggunakan telepon seluler serta mengisi pulsa. "Sehingga mereka bertransaksi menggunakan ponsel yang bukan merupakan hal yang terlalu rumit," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement