Jumat 09 Oct 2015 18:13 WIB

Darmin: Rupiah Menguat karena Spekulasi Berhenti

Darmin Nasution
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Darmin Nasution

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan rupiah mulai menguat terhadap dolar AS dalam beberapa hari terakhir, karena upaya spekulasi sebagai respon terhadap perkembangan ekonomi global sudah terhenti.

"Artinya kecenderungan membeli dolar AS dan spekulasi yang terjadi dalam beberapa minggu, kelihatannya sudah mulai berhenti dan membuka kesempatan rupiahnya untuk menguat," kata Darmin, Jumat (9/10).

Darmin menambahkan penguatan rupiah ini, setelah sebelumnya selama berbulan-bulan mengalami depresiasi terhadap dolar AS, juga merupakan momentum bagi investor untuk kembali memulai usahanya.

Menurut dia, penguatan rupiah yang terjadi bersamaan dengan penerbitan paket kebijakan ekonomi, bisa memberikan kepastian kepada para pengusaha terhadap prospek perekonomian nasional di masa mendatang.

"Ini akan lebih membuka kesempatan bagi dunia usaha untuk mengambil keputusan mengenai bisnisnya. Jadi apa yang kita lakukan melalui paket kebijakan mestinya direspon lebih bagus sebagai insentif untuk memulai," jelasnya.

Namun, pemerintah tetap waspada dalam memantau pergerakan rupiah serta kondisi perekonomian global, karena permasalahan belum selesai, setidaknya hingga ada kepastian terkait kenaikan suku bunga The Fed (Bank Sentral AS).

"Kita waspada, siapa bilang tidak waspada. Artinya tidak berarti dengan begini akan selesai. Ekonomi dunia belum selesai persoalannya, apalagi ekonomi kita. Jadi tidak ada yang aneh, jangan menarik kesimpulan semuanya beres. Tapi tendensinya bagus," tutur Darmin.

Sebelumnya, Bank Indonesia menyatakan masih tetap mewaspadai perkembangan ekonomi eksternal kendati dalam sepekan terakhir rupiah terus mengalami penguatan atau depresiasi yang signifikan.

"Kita lihat nanti 'recovery' (pemulihan) ini semoga terus berlanjut tapi kita harus tetap melihat faktor eksternal dari Amerika dan sebagainya," kata Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara.

Berdasarkan kurs JISDOR BI, nilai tukar rupiah pada Jumat mencapai Rp13.521 per dolar AS, menguat dibandingkan hari sebelumnya Rp13.809 per dolar AS atau dibandingkan empat hari sebelumnya saat masih berada di level Rp14.604 per dolar AS.

Sementara, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore bergerak menguat 439 poin menjadi Rp13.448 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.887 per dolar AS.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement