REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Kepala Eksekutif Sony Corp Kazuo Hirai mempertimbangkan alternatif lain tahun depan setelah lini bisnis ponsel pintar (smartphone) terus menurun. Jika tahun depan masih merugi, tidak menutup kemungkinan Sony mengembangkan bisnis lain.
Setelah mengalami kerugian dalam beberapa tahun terakhir, Hirai mampu merustrukturisasi bisnis. Perbaikan bisnis mulai terasa dengan efisiensi biaya dan penghentian lini bisnis yang merugi seperti produksi PC. Selain itu, Sony memperkuat penjualan sensor gambar dan videogame. Sayangnya, lini bisnis ponsel pintar terus menurun.
"Kami akan melanjutkan bisnis sepanjang kami masih sesuai target dengan skenario membuat perubahan tahun depan. Namun, kami tidak meniadakan kemungkinan alternatif lain," ujar Hirai seperti dikutip Reuters, Rabu (7/10).
Sony dan perusahaan elektronik Jepang lainnya berjuang keras untuk bersaing dengan produsen asal Asia lain yang menjual produknya lebih murah seperti Samsung Electronics dan bahkan menghadapi Apple Inc. Berdasarkan data perusahaan tahun lalu, ponsel Sony termasuk produknya Xperia hanya memiliki pangsa pasar 17,5 persen di Jepang dan kurang dari satu persen di Amerika Utara.
Perseroan telah menurunkan target pada Juli lalu untuk unit bisnis komunikasi menjadi rugi 60 miliar yen dari perkiraan sebelumnya rugi 39 miliar yen. "Saya merasa perubahan dalam bisnis elektronik kami menunjukkan perkembangan. Hasil dari tiga tahun restrukturisasi mulai nampak. Tapi kami masih butuh merestrukturisasi lini ponsel pintar," ungkapnya.
Juru Bicara Sony Yoshinori Hashitani sebelumnya mengatakan perseroan masih dalam target untuk mencapai laba di bisnis mobile tahun depan melalui efisiensi. "Restrukturisasi bisnis mobile berjalan sesuai rencana dan kami berusaha mendapat laba di tahun anggaran ke depan. Saat ini, kami tidak memiliki rencana untuk menghentikan bisnis mobile," ungkapnya.