Jumat 02 Oct 2015 20:29 WIB

Volkswagen Tunda Penjualan di Eropa

   Deretan mobil hasil produksi pabrik Volkswagen di Wolfsburg, Jerman.
Foto: Reuters/Fabian Bimmer
Deretan mobil hasil produksi pabrik Volkswagen di Wolfsburg, Jerman.

REPUBLIKA.CO.ID LONDON -- Manajemen Volkswagen terpaksa menunda penjualan sejumlah produknya di beberapa negara Eropa. Jumlah itu mencakup sejumlah merek yang berada di bawah bendera Volkswagen seperti Audi, Skoda, dan Seat. 

Di Inggris, penjualan  4 ribu produk Volkswagen dihentikan. Hal serupa juga terjadi di Spanyol sebanyak 3320 unit dan Swiss yang menghentikan penjualan sementara. 

Keputusan itu diambil menyusul merebaknya skandal uji emisi di AS. Namun, penghentian itu hanya bersifat sementara dan penjualan akan kembali berjalan setelah dilakukan perbaikan. Hingga kini meski kasus itu telah merebak sejak dua pekan silam, namun para konsumen tetap antusias membeli kendaraan asal Jerman itu. 

Bahkan pihak perusahaan akan menjual kembali mobil terbaru mereka dengan teknologi yang lebih ramah lingkungan. Pihak Volkswagen juga memberikan jaminan keselamatan dan keamanan atas kendaraan yang telah dibeli konsumen. "Secara bertahap konsumen akan dihubungi untuk melakukan perbaikan kendaraan," kata sebuah sumber Volkswagen. 

Menurut BBC sejak bulan lalu, Eropa telah memberlakukan standar Euro 6 bagi kendaraan baru yang beroperasi. Standar itu dilakukan guna lebih menjamin kebersihan lingkungan   di benua biru tersebut. 

Namun, sejumlah produsen otomotif masih diperbolehkan menjual kendaraan dengan standar Euro 5 untuk menghabiskan sisa penjualan mereka. Volkswagen sendiri menyebutkan 11 juta produknya menggunakan standar Euro 5 meski mereka menggunakan piranti lunak yang dianggap bermasalah. 

DW.com menyebutkan di Korea Selatan otoritas setempat akan memeriksa 4 ribu hingga 5 ribu produk Golf, Jetta dan Audi A3 produksi 2014 hingga 2015. Hal ini akan memicu terjadinya penarikan produk dari pasaran. " Bila otoritas Korsel menemukan adanya masalah pada produk VW diesel, akan dilakukan penyelidikan pada seluruh mobil diesel Jerman," kata Park Pan-kyu, deputi director kementerian lingkungan Korsel. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement