REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK -- Pemerintah AS memperluas penyelidikan dugaan penggunaan perangkat lunak (software) yang bermasalah atas sejumlah merek kendaraan di negara tersebut.
Lebih dari dua lusin kendaraan produk BMW, Chrysler, GM, Land Rover hingga Mercedes Benz tidak luput dari pemeriksaan badan perlindungan lingkungan (EPA) AS.
Pemeriksaan akan mencakup 28 model kendaraan bertenaga diesel seperti BMW X3, Chrisyler Grand Cherokee, Chevrolet Colorado, Range Rover TDV6 dan Mercedes Benz E250 Blue Tec.
Secara umum pengguna kendaraan bermesin diesel di AS tidak sebanyak di benua Eropa. Namun, AS dikenal sebagai negara yang paling ketat dalam mengatur masalah keselamatan otomotif.
Lembaga tersebut memeriksa kemungkinan adanya software bermasalah yang terpasang pada kendaraan yang beredar di pasaran. Software tersebut dapat membaca segala kegiatan yang dilakukan mesin kendaraan. Namun, hasil pengujian di laboratorium dengan hasil uji coba di jalanan menunjukkan hasil yang berbeda, khususnya pada uji emisi kendaraan bermesin diesel.
Penyelidikan itu juga untuk mengetahui apakah kasus itu hanya dialami kendaraan produksi Jerman saja atau sudah merebak ke produk negara lain. EPA akan menguji salah satu kendaraan dari tiap model dan akan memperluas penyelidikan bila ditemukan suatu hal yang mencurigakan. Kendaraan yang akan menjadi kelinci percobaan adalah mobil sewaan atau milik pribadi.
EPA sendiri dalam melakukan pemeriksaan ini tidak melibatkan pihak produsen. Kalangan produsen otomotif lainnya enggan berkomentar terkait pemeriksaan itu. Namun, sejauh ini belum ditemukan adanya pelanggaran serupa yang dilakukan produsen otomotif lainnya.