Rabu 30 Sep 2015 20:07 WIB

Ekonomi Melambat, KPR iB Masih Tumbuh

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pembiayaan Syariah Perumahan
Foto: Republika/Mardiah
Pembiayaan Syariah Perumahan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah perlambatan ekonomi, pembiayaan pemilikan rumah dari bank syariah (KPR iB) masih tumbuh.

Direktur Consumer Banking and Distribution Bank Syariah Mandiri (BSM) Edwin Dwidjajanto mengatakan, pembiayaan perumahan BSM per Agustus 2015 mencapai Rp 8,37 triliun atau naik 22,54 persen (year on year) dibanding Agustus 2014 yang mencapai sekitar Rp 6,83 triliun.

Pertumbuhan pembiayaan rumah BSM juga meningkat sejak awal tahun hingga Agustus ini (year to date). Untuk periode Januari hingga Agustus 2015, pencairan pembiaayaan rumah BSM mencapai Rp 1,85 triliun. Sementara pencairan pembiayaan pada Januari sd Agustus 2014 sebesar Rp 1,32 triliun.

''Year to date pembiayaan rumah BSM tumbuh 40 persen. BSM membidik segmen middle low dengan ticket size antara Rp 250 juta sampai Rp 500 juta,'' ungkap Edwin.

Presiden Direktur Bank Muamalat Indonesia Endy PR Abdurrahman mengatakan, produk pembiayaan rumah Bank Muamalat masih agak stagnan seiring kondisi ekonomi. Karena itu, fokus Bank Muamalat saat ini tidak banyak ke KPR.

Portofolio pembiayaan perumahaan Bank Muamalat sampai saat ini mencapai sekitar Rp 8 triliun. Relaksasi nilai pembiayaan terhadap agunana (FTV) belum membantu karena pelemahan ekonomi dan daya beli masyarakat turun.

Meski begitu, Endy mengatakan simpanan masyarakat naik sehingga likuiditas di pasar meningkat. ''Daya beli secara umum lesu. Uang simpanan dipakai untuk berjaga-jaga, terutama deposito,'' kata Endy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement