Ahad 27 Sep 2015 01:53 WIB

Luhut Siap Pasang Badan Bantu Lancarkan Investasi Cina

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Dwi Murdaningsih
Menko Polhukam Luhut Panjaitan.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Menko Polhukam Luhut Panjaitan.

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan berjanji kepada pengusaha Cina, untuk mempermudah mereka berinvestasi di Indonesia. Sebab, selama ini pengusaha kerap kali menemui kendala saat mencoba berinvestasi di Indonesia. Terutama karena masalah pajak dan peraturan-peraturan yang menghambat.

''Presiden sudah berjanji untuk berikan kemudahan investasi kepada pengusaha, terutama dari Cina,'' kata Luhut saat berpidato di depan ribuan pengusaha Cina, dalam 13th World Chinese Entrepeneur Convention, Nusa Dua, Bali, Sabtu (26/9).

Menurut Luhut, banyak aturan yang mesti di deregulasi supaya memudahkan Investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Salah satunya adalah memberikan multitax holiday selama 15 tahun sampai 20 tahun. Bahkan, Luhut mengungkapkan pekan depan, pemerintah akan ada mengumukan tax amnesty.

''Kita tunggu saja, mudah-mudahan legalnya selesai pekan depan, nanti diumumkan sekitar Rabu, Kamis atau Jumat,'' janji Luhut.

Tapi pada prinsipnya pemerintah, kata dia, pemerintah juga akan menurunkan Corporate Tax dari 25 persen sampai 18 persen, dan akan berlaku tahun depan. Namun, Luhut belum bisa menyatakan sektor mana saja yang dinginkan para pengusaha itu.

Hanya saja, Luhut mengakui, pemerintah telah  anggaran dari APBN, serta dana subsidi yang direalokasi untuk pembangunan infrastruktur. Beberapa negara seperti Singapura, dan Jepang juga dinilai ingin berinvestasi di Indonesia.

''Kalau ada pengusaha yang mengalami kendala. Bilang pada saya, saya akan hubungkan dengan menteri terkait untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Saya berjanji pada kalian semua,'' ujar Luhut di hadapan sekitar tiga ribu pengusaha.

Wang Qin Min, Vice Chairman of the CPCC All Chinese Federation of Industry and Commerce mengatakan, poros maritim dunia yang digagas Indonesia memang memiliki kesamaan dengan jalur sutra abad 21 dari Tiongkok. Dia pun mengatakan tahun ini adalah tahun ke-65 hubungan diplomatik Indonesia-Cina.

"Sejak 2005 keduanya sudah membina hubungan kemitraan strategis dan berkembang pesat. Saat ini pemimpin dua negara ini saling mengunjungi dan telah masuk masa terbaik dalam sejarah," ujar dia.

Acara ini juga turut dihadiri oleh Ketua MPR Zulkifli Hasan, Kabareskrim Anang Iskandar, Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement