REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah sedang mengupayakan agar perusahaan migas asal Jepang, Inpex Corporation memberikan sebagian saham (share down) pengelolaan atas Blok Masela di Maluku kepada PT Pertamina (persero).
Hal ini sebagai timbal balik atas share down Pertamina atas Blok Mahakam kepada Inpex. Seperti diketahui, Inpex bersama dengan Total Indonesie mendapat jatah 30 persen saham Blok Mahakam.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) IGN Wiratmaja Puja menjelaskan, 10 persen saham Blok Masela natinya, pascahabis kontrak pada 2028, akan diberikan kepada pemerintah daerah Maluku.
Sedangkan rencana masuknya Pertamina ke Masela, lanjut Wiratmaja, belum ada dokumen resmi dari Pertamina untuk berpartisipasi atas Blok Masela. "Iya tentu, Pertamina harus ajukan surat ke kami kalau berminat nanti saham Inpex," ujar Wiratmaja, Kamis (24/9).
Ke depan, lanjutkan Wiratmaja, pemerintah bersama dengan operator Blok Masela, Inpex dan Shell, akan melakukan pembahasan mendalam mengenai 'tukar' lapangan antara Pertamina dan Inpex ini.
Saat isu habisnya kontrak Blok Mahakam merebak, sempat bergulir rencana pemerintah untuk melakukan mekanisme swap lapangan antara Pertamina dengan Inpex dan Total. Kepada Inpex, pemerintah berharap agar Pertamina mendapat jatah di Blok Masela.
"Kami berharap begitu, jadinya share down Pertamina di Mahakam bisa diganti di Masela. Kami berharap begitu, mungkin diskusi masih berjalan. Tapi Pertamina belum kasih surat," lanjutnya.