REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Direktur Utama PT Pertamina (persero) Dwi Soetjipto mengatakan ada kemungkinan untuk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) menyusul terus merosotnya harga minyak. Dwi mengungkapkan, harga BBM kemungkinan besar akan diturunkan apabila harga minyak sudah menyentuh 40 dolar AS per barel.
Menurut Dwi, dengan harga minyak 40 dolar AS per barel, maka ongkos produksi akan lebih murah. Pertamina pun akan segera membicarakan dengan pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk membahas penurunan harga BBM.
"Kalau harga crude kisaran 40 dolar AS per barel, itu sudah cukup rendah. Otomatis penyesuaian harga pasti ada," kata Dwi di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Selasa (22/9).
Dwi berjanji Pertamina tidak ingin menunda penurunan harga BBM jika memang sudah seharusnya diturunkan. Meski begitu, Dwi belum bisa memastikan kapan dan berapa besaran penurunan harga BBM tersebut.
"Masih terus dievaluasi. Yang pasti kalau harga minyak rendah dan ongkos produksi berkurang, pasti akan kita turunkan karena itu menyangkut kepentingan masyarakat," ujar Dwi.
Yang pasti, tegas Dwi, Pertamina akan mematuhi segala keputusan yang dikeluarkan pemerintah, khususnya dari Kementerian ESDM.
Seperti diketahui, harga minyak mentah memang dalam tren menurun. Harga minyak mentah WTI saat ini berada di level 46 dolar AS per barel.