Senin 21 Sep 2015 09:14 WIB

Menteri ESDM Minta LNG Tangguh Perhatikan Masyarakat

Sudirman Said
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Sudirman Said

REPUBLIKA.CO.ID, BINTUNI -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said minta agar proyek LNG Tangguh dijaga keberadaannya. Menurutnya, LNG Tangguh mampu menggerakkan perekonomian nasional dan membantu masyarakat disekitar Papua Barat.

"Pemerintah berkepentingan terhadap perusahaan ini sehingga perlu dijaga. Namun demikian perusahaan juga perlu terus memberikan perhatian sosial terhadap masyarakat sekitar, apalagi keberadaannya di wilayah terpencil," katanya, Senin (21/9).

Dia berada di Tangguh LNG untuk melihat secara langsung pengoperasian gas alam cair (LNG) yang merupakan bisnis utama British Petroleum (BP) di Indonesia.

Menurut Menteri, selama ini kinerja perusahaan sudah mampu berjalan cukup baik walau tanpa ada campur tangan penuh dari masyarakat.

Terbukti perusahaan sejak beroperasi 2009 telah mengirimkan lebih dari 500 kargo LNG ke pasar lokal dan ekspor ke Asia dan Amerika Serikat.

"Saya menilai keberadaan perusahaan ini perlu lebih dimaksimalkan baik dari sisi produktivitas maupun sosial," katanya.

Sudirman Said mengingatkan pula agar perusahaan memperhatikan kehidupan masyarakat sekitarnya.

"Untuk itu saya memberikan apresiasi terhadap perusahaan yang telah peduli terhadap masyarakat sekitar seperti dengan peduli masalah infrastruktur, kesehatan dan pendidikan serta lingkungan hidup," katanya.

Menurut catatan perusahaan, bekerja sama dengan PLN, proyek Tangguh LNG memberikan dukungan pengadaan listrik di Kabupaten Bintuni sebesar empat megawatt.

Dari segi sosial tingkat prevalensi malaria di sejumlah kampung sekitar Tangguh LNG turun dari 23 persen tahun 2000 menjadi 0,26 persen tahun 2014.

Demikian juga tingkat kematian akibat diare di sejumlah kampung sekitar perusahaan turun dari 4,7 persen tahun 2006 menjadi 1,4 tahun 2014.

Tangguh LNG memiliki cadangan sebanyak 16 tcf (triliun kaki kubik) di fase pengembangan dan rata-rata tingkat produksi 1,4 bcfd (milar kaki kubik per hari).

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement