Sabtu 19 Sep 2015 14:27 WIB

Darmin: Amerika Hanya Menunda Masalah

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Menteri Perekonomian Darmin Nasution berbicara saat diskusi dengan awak media di kantornya, Jakarta, Rabu (9/9).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Menteri Perekonomian Darmin Nasution berbicara saat diskusi dengan awak media di kantornya, Jakarta, Rabu (9/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan permasalahan nilai tukar rupiah akan terus berlanjut lantaran bank sentral Amerika Serikat the Federal Reserve menunda kenaikan suku bunga.

Pasca keluarnya keputusan the Fed, nilai tukar rupiah berangsur menguat terhadap dolar AS. Meski begitu, Darmin tidak ingin terlena karena ini hanya sentimen akibat batalnya kenaikan suku bunga the Fed.

"Amerika hanya menunda masalah (menahan suku bunga). Hal ini akan terus membuat ketidakpastian dan membuat investor bisa saja kembali berspekulasi bahwa suku bunga the Fed naik pada akhir Desember," ujar Darmin.

Darmin mengakui kenaikan suku bunga the Fed akan menimbulkan tekanan lebih tinggi terhadap rupiah. Namun, hal tersebut dianggap lebih baik daripada menimbulkan ketidakpastian seperti saat ini.

"Sekarang gejolak memang reda. Tapi redanya tidak tahu sampai kapan. Karena,  suatu saat pasti naik," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement