REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tingkat kemiskinan meningkat dinilai wajar, melihat kelas perekonomian di Indonesia. Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, tingkat kemiskinan meningkat karena harga komoditas menurun. "Harga komoditas turun, kelapa sawit, karet," kata dia, di Jakarta, Rabu (16/9).
Menurut Darmin, menurunnya harga komoditas berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. Sementara itu, harga pangan tidak turun. Dia menerangkan, cara menghitung kemiskinan melihat pendapatan dibandingkan dengan harga pangan.
Darmin melanjutkan, komoditas berasal dari luar pulau Jawa. Namun, industrinya berada di pulau Jawa. Artinya, kalau pendapatan masyarakat di luar pulau Jawa menurun berdampak ke pulau Jawa. Walaupun, tidak sebesar dampak di luar pulau Jawa atau asal daerah komoditas itu.
Dia menilai, tingkat kemiskinan meningkat karena penduduk yang termasuk kategori rentan miskin tergolong cukup banyak. Karena itu, ketika pendapatan melemah dan harga pangan tetap atau meningkat langsung turun kelas.
Darmin mengatakan, hal tersebut bukan sesuatu yang menggembirakan tetapi juga tidak membuat panik. Dia menuturkan, langkah untuk mengatasi masalah tersebut hanya ada dua, yakni kegiatan ekonomi didorong naik dan pemerintah menyalurkan bantuan.