REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Thomas Lembong berencana akan membangu fasilitas cold storage yang mumpuni di Indonesia. Cold storage ini nantinya akan digunakan untuk menyimpan hasil panen sehingga bisa mengurangi dan mengantisipasi gejolak harga bahan pokok.
"Dengan adanya fasilitas cold storage ini nantinya Bulog bisa membangun cadangan strategis, selain itu dapat mengurangi over suplai dan memuluskan suplay demand," ujar Thomas di Jakarta, Rabu (16/9).
Thomas mengatakan, ide untuk membangun fasilitas cold storage ini didapatkan setelah melakukan kunjungan kerja bersama dengan Presiden Joko Widodo ke Dubai beberapa waktu lalu.
Thomas menjelaskan, Dubai sudah memiliki fasilitas cold storage yang sangat bagus dan terintegrasi dengan baik. Cold storage tersebut digunakan untuk menyimpan produk bahan pokok seperti daging sapi, daging ayam, dan sayuran.
Menurut Thomas, membangun cold storage tidak bisa dilakukan dalam jangka waktu satu atau dua tahun. Sebab, cold storage yang dibangun Dubai dibangun dalam jangka waktu 25 tahun secara bertahap.
Oleh karena itu, rencananya pembangunan cold storage di Indonesia juga akan dilakukan secara bertahap. Nilai investasinya diperkirakan antara Rp 2 triliun sampai Rp 3 triliun.
"Kita bikin satu atau dua cold storage dulu sebagai pilot project, dari situ nantinya bisa dioptimalkan dan disebarkan," kata Thomas.
Thomas mengatakan, pembangunan cold storage sudah menjadi wacana dalam tim menteri-menteri ekonomi. Dalam bulan berikutnya, para menteri ekonomi akan terus membicarakan perkembangan konsep ini. Terkait dengan pendanaan, Thomas ingin memberikan peluang tersebut kepada swasta.