Senin 14 Sep 2015 17:38 WIB

BPS: 10 Kebutuhan Pokok Alami Penurunan Harga, Tapi...

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin menyebut terjadi penurunan harga pada 10 komoditas pada dua pekan pertama September 2015. Penurunan ini terjadi lantaran mulai membaiknya pasokan di pasar.

"Dari 22 komoditas yang kita pantau, ada 10 komoditas yang harganya turun dibanding bulan Agustus," kata Suryamin kepada wartawan di kantornya, Senin (14/9).

Suryamin menjelaskan beberapa komoditas kebutuhan pokok yang harganya turun adalah harga daging sapi, daging ayam, cabai rawit dan cabai merah.

"Daging sapi harganya turun 1,55 persen, daging ayam 8,04 persen," kata Suryamin.

Meski begitu, tambah Suryamin, ada banyak juga komoditas yang harganya naik. Contohnya adalah harga tempe yang tercatat naik 3,84 persen, telur ayam ras 0,96 persen, beras 1,30-1,54 persen. Dia mengatakan, harga tempe naik lantaran naiknya harga kedelai impor akibat depresiasi rupiah terhadap dolar AS.

Jika pemerintah bisa mengendalikan harga komoditas pangan, Suryamin memprediksi inflasi pada September akan lebih rendah dibanding inflasi Agustus yang sebesar 0,39 persen. "Inflasi September bisa lebih terkendali asalkah harga-harga pangan pada dua minggu tersisa bisa dikendalikan," ujar dia.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo menambahkan, penurunan harga juga terjadi karena adanya pergeseran konsumsi masyarakat terhadap suatu komoditas. Untuk daging ayam misalnya, banyak masyarakat yang beralih mengonsumsi ikan karena terjadi lonjakan harga daging ayam beberapa waktu lalu.

"Lebaran kan sekarang sudah lewat, tidak ada konsumsi tinggi lagi terhadap komoditas daging ayam. Banyak yang lebih memilih ikan," kata Sasmito.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement