Kamis 10 Sep 2015 14:44 WIB

Rizal Ramli Pertanyakan Pelindo Soal 'Pengusaha Lapak'

Menko Kemaritiman Rizal Ramli.
Menko Kemaritiman Rizal Ramli.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengungkapkan masalah terkait waktu sandar hasil praktik "pengusaha lapak" yang memperburuk waktu bongkar muat barang (dwelling time) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Pemerintah menargetkan "dwelling time" yang saat ini berkisar 7 hingga 8 hari bisa dipangkas menjadi 2,5 hari guna mendorong perekonomian.

"Waktu sandar ini beda tapi berdampak juga untuk 'dwelling time'. Waktu sandar terlalu lama di sini. Itu kenapa? Karena lapaknya Pelindo II itu disewakan kepada berbagai perusahaan swasta 'pengusaha lapak' ini. Koordinasinya enggak bagus sehingga waktu sandar itu bisa menjadi sangat lama," katanya seusai mengunjungi Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (10/9).

Menurut mantan Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu, waktu sandar kapal di Pelabuhan Tanjung Priok bisa mencapai lima hari sebelum masuk ke proses selanjutnya. Hal itu, jauh berbeda dengan waktu sandar di pelabuhan di luar negeri yang hanya berkisar 1,5 hari. Satu kapal berukuran 5.000 DWT bisa menghabiskan 5.000 dolar AS untuk biaya sandar di pelabuhan.

Oleh karena itu, Rizal ingin administrator Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelindo II sebagai operator pelabuhan bisa menyelesaikan masalah tersebut. Ia meminta, pembenahan tidak saja dilakukan agar waktu sandar bisa lebih cepat tetapi juga agar biayanya menjadi lebih murah.

"Ngapain saja Pelindo di sini, ngapain saja administrasi pelabuhan kalau enggak bisa benahi ini. Pokoknya jangan sampai ada raja-raja kecil dalam bentuk raja-raja lapak ini," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement