Kamis 10 Sep 2015 09:10 WIB

‎Paket Stimulus Cina Bisa Mendorong Nilai Rupiah

Rep: Qommaria Rostanti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Pedagang membawa spanduk bertuliskan Save Rupiah di Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah, Kamis (12/3).  (Antara/Yusuf Nugroho)
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Pedagang membawa spanduk bertuliskan Save Rupiah di Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah, Kamis (12/3). (Antara/Yusuf Nugroho)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Paket stimulus dari pemerintahan Cina untuk meredakan gejolak pasar memberi harapan terjadinya sentimen positif pada laju mata uang Asia. Rupiah pun memanfaatkan kondisi tersebut untuk dapat menguat.

"Apalagi pelemahan yang terjadi telah dalam sehingga adanya momentum tersebut dimanfaatkan untuk pembalikan arah positif," ujar kepala analis riset PT NH Korindo Securities, Reza Priyambada, Rabu (9/9) malam.

Laju rupiah dapat melampaui kekhawatiran akan terjadinya pelemahan. Rupiah memiliki peluang menuju support berikutnya. Meski demikian, penguatan yang terjadi masih terbatas dimana masih rawan terjadinya pembalikan arah melemah. Tetap cermati sentimen yang akan dirilis dimana dapat berimbas negatif pada laju rupiah.

Laju rupiah di atas target resisten 14.272 atau senilai Rp 14.256-14.230 (kurs tengah BI). Harapan yang datang berbarengan antara kemungkinan pemberian stimulus dari Cina untuk meredakan gejolak pasar serta stabilisasi kondisi yang ada dan perbaikan kondisi pasar saham di Jepang memberikan sentimen positif.

"Beberapa bursa saham Asia yang sebelumnya melemah mampu berbalik naik dan yang lainnya kembali melanjutkan pergerakan positifnya," kata Reza. Sentimen positif juga datang dari Jepang setelah PM Shinzo Abe mengatakan sedang mempersiapkan langkah untuk mendukung perbaikan ekonomi Jepang dan himbauan investor jangka panjang untuk kembali bargain hunting.

Tidak hanya di Asia, penguatan masih berlanjut di bursa saham Eropa pasca pelaku pasar turut merespon positif rencana pemberian stimulus dari Cina untuk meredakan gejolak pasar serta stabilisasi kondisi yang ada. Adanya berita terkait kenaikan kinerja Ryanair turut menambah berita positif.

 

Berita positif terkait stimulus Cina dan pernyataan PM Cina yang memastikan ekonomi negara tersebut akan on the track turut memberikan sentimen positif. Pelaku pasar pun kembali melakukan aksi beli dan berimbas pada berlanjutnya kenaikan pasar saham AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement