REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyebutkan, ada beberapa risiko kunci dari pasar global pada semester II 2015. Di antaranya repricing risiko perekonomian Cina, normalisasi suku bunga The Fed, harga harga komoditas yang terus tertekan.
Plt Direktur Group Risiko Perekonomian dan Sistem Keuangan LPS Doddy Ariefianto mengatakan, sebenarnya Cina sudah lama melakukan restrukturisasi perekonomiannya. "Devaluasi yuan ini sebenarnya Cina lagi cari kebijakan yang tepat untuk perekonomiannya," ujarnya kepada wartawan, di Jakarta, Rabu, (9/9).
Ia menambahkan, hal itu akan memengaruhi perekonomian global. Apalagi pertumbuhan ekonomi Cina saat ini di bawah tujuh persen.
Doddy pun menegaskan, meski nanti The Fed menaikkan suku bunganya, keadaan ekonomi global tak akan langsung normal. "Tidak akan langsung normal ketika naik pertama kali, karena normalnya suku bunga The Fed tiga sampai empat persen," tambahnya.
Tak hanya dari global, risiko kunci pada semester II tahun ini juga datang dari dalam negeri bahkan lebih banyak. Hal itu meliputi, sentimen bisnis, kualitas kredit, kinerja APBN yang kurang berjalan, serta defisit transaksi berjalan yang persisten.
"Semoga saja pertumbuhan ekonomi bisa membaik, karena di semester II pemerintah mulai lakukan spending," tutur Doddy.