Rabu 02 Sep 2015 23:52 WIB

Target Inflasi 2015 Diyakini Tercapai

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Inflasi Maret 2015: Aktivitas jual beli bahan makanan di Pasar Rumput, Jakarta, Rabu (1/4).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Inflasi Maret 2015: Aktivitas jual beli bahan makanan di Pasar Rumput, Jakarta, Rabu (1/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Bidang Koordinasi Fiskal dan Moneter Kementerian Koordinator Perekonomian, Bobby Hamzar Rafinus meyakini target inflasi 2015 sebesar 5 persen dapat tercapai. Ini lantaran tingkat inflasi sepanjang Januari-Agustus baru mencapai 2,29 persen.

"Kalau tidak ada gejolak harga sampai empat bulan kedepan, sasaran inflasi 5 persen dapat tercapai," kata Bobby kepada Republika.

Bobby mengatakan, rendahnya tingkat inflasi bukan karena penurunan daya beli masyarakat. Tapi karena kerja keras pemerintah mengendalikan inflasi.

Dia meyakini daya beli masyarakat masih cukup baik. Selain terus mengendalikan inflasi, pemerintah sudah mengeluarkan banyak kebijakan untuk meningkatkan daya beli masyarakat agar konsumsi rumah tangga yang menjadi penopang pertumbuhan ekonomi dapat terjaga.

Belum lama ini, pemerintah melalui Kementerian Keuangan sudah menaikkan batas pendapatan tidak kena pajak dari 24 juta menjadi Rp 36 juta. Dengan kebijakan tersebut, pegawai yang berpenghasilan Rp 3 juta sebulan tidak dikenakan pajak penghasilan.

"Selain menaikkan PTKP, pemerintah juga memberikan raskin, melaksanankan program Kartu Indonesia Sejahtera, Kartu Indonesia Sehat, dan Kartu Indonesia Pintar," ujar Bobby.

Pemerintah saat ini tengah menyusun paket kebijakan untuk mengantisipasi perlambatan ekonomi. Salah satu kebijakan itu menyasar sektor pangan. Menteri Koordinator Perekomian Darmin Nasution sebelumnya menyatakan, pemerintah akan menambah penyaluran kuota raskin sebanyak dua bulan pada tahun ini. Ini dilakukan untuk mencegah lonjakan harga beras di tengah musim kemarau berkepanjangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement