Rabu 02 Sep 2015 11:38 WIB

Mata Uang Asia Tenggara Menguat, Rupiah Malah Jatuh

Rep: Risa Herdahita Putri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Pedagang membawa spanduk bertuliskan Save Rupiah di Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah, Kamis (12/3).  (Antara/Yusuf Nugroho)
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Pedagang membawa spanduk bertuliskan Save Rupiah di Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah, Kamis (12/3). (Antara/Yusuf Nugroho)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kurs rupiah merosot 46 poin berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor). Berdasarkan laman resmi Bank Indonesia (BI), hari ini, Rabu (2/9), kurs Jisdor berada di level Rp 14.127 dolar AS.

Sementara di pasar spot, berdasarkan data Bloomberg, Rupiah saat ini diperdagangkan Rp 14.115,5 per dolar AS. Ini merupakan pelemahan 18 poin atau 0,13 persen dari kurs sehari sebelumnya yang ditutup Rp 14.097,5 per dolar AS.

Di hari yang sama, berdasarkan data Bloomberg juga, mata uang di Asia Tenggara justru mayotitas menguat. Seperti dolar Singapura yang terpantau naik tipis 0,04 persen. Adapun mata uang peso Philipina juga hari ini menguat tipis, 0,07 persen.

Bath menjelang tengah hari ini pun terpantau menguat tipis atas dolar AS. Mata uang Thailand itu naik 0,08 persen.

Sementara, pelemahan nilai tukar terjadi pada mata uang ringgit. Mata uang Malaysia itu menurun 1,18 persen atas dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement