REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan, pihaknya terus meningkatkan keselamatan operasional penerbangan, baik dari segi peningkatan kemampuan atau keahlian awak pesawat, perawatan pesawat maupun dari segi pengunaan peralatan navigasi yang terbaru dan tercanggih.
Untuk peningkatan kemampuan atau keahlian awak pesawat, Lion Air, lanjutnya sudah melengkapi sarana pendukung untuk pelatihan dengan simulator terbaru, sedangkan untuk perawatan pesawat dengan membangun pusat perawatan pesawat yang berstandar internasional di Batam.
"Lion Air juga telah mengaplikasikan Required Navigation Performance Approach yang fungsinya, membantu awak penerbang (Pilot) dalam mendaratkan pesawat secara lebih presisi dengan bantuan satelit yang dikombinasikan dengan peralatan yang sudah terpasang di pesawat khususnya di bandara yang lokasinya sulit melakukan pendaratan," ujar Edward dalam Siaran Pers yang diterima ROL, Selasa (1/9).
Penggunaan peralatan tersebut, Edward katakan, akan semakin meningkatkan presisi posisi pesawat ketika hendak mendarat terutama dibandara yang termasuk sulit untuk melakukan pendaratan. Pendaratan pesawat dengan penggunaan RNP approach akan semakin meningkatkan faktor keselamatan karena pesawat akan dipandu pada posisi presisi yang tinggi dan tepat. Teknologi ini merupakan teknologi terbaru untuk navigasi pesawat.
Ia menjelaskan, Lion Air menjadi perusahaan Penerbangan Nasional Pertama yang telah mendapat sertifikasi dari Kementerian Perhubungan untuk memanfaatkan Required Navigation Performance Approach di Bandara Samratulangi Manado.
"Kami bersama-sama dengan Kementerian Perhubungan akan terus mengembangkan penggunaan RNP Approach dibandara-bandara lainnya khsususnya bandara yang mempunyai tingkat kesulitan pendaratan yang tinggi," tegasnya.