REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Presiden RI Joko Widodo optimistis dimulainya pelaksanaan konstruksi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang Jawa Tengah akan mempu meningkatkan kepercayaan para pemdal untuk berinvestasi di Indonesia. Megaproyek tersebut bahkan diminta untuk dipercepat penyelesaiannya dalam 40 bulan kerja. Ini lebih cepat dari rencana awal 60 bulan kerja.
"Investor jangan ragu lagi, kita akan terus pantau," katanya seusai acara Construction Kick Off dan peresmian elektrifikasi 50 pulau terdepan Indonesia pada Jumat (28/8). Urusan pembebasan lahan 9 hektare yang belum rampung dalam pelaksanaan proyek pun ditargetkan selesai dalam satu bulan.
Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sofyan Basir memaparkan, peresmian pembanguan proyek oleh Presiden tersebut dapat menjadi simbol keberpihakan pemerintah kepada pembangunan untuk kepentingan umum dan pembangunan infrastruktur lainnya.
PLTU Batang kata dia, merupakan kerja sama pemerintah-swasta (KPS) yang pertama dan dengan nilai investasi yang sangat besar. Karena itu, pelaksanaan Construction Kick Off akan memberikan sinyal positif kepada investor yang menanamkan dananya pada proyek dengan skema KPS. "Ini menunjukkan Pemerintah mempunyai komitmen yang kuat untuk mendukung investasi," katanya. Diharapkan pula pencapaian tersebut dapat menjadi pemacu investor yang akan menanamkan dananya di Indonesia.
Direktur Utama PT Bhimasena Power Indonesia Mohammad Effendi menjelaskan, proyek PLTU Batang merupakan proyek pembangkit listrik tenaga uap dengan teknologi Ultra Super Critical (USC). Ini merupakan teknologi mutakhir dan saat ini terbesar di Asia Tenggara. Seperti diketahui, Bhimasena Power merupakan perusahaan yang membiayai proyek PalLTU dan merupakan konsorsium dari PT Adaro Energy Tbk dan Japan Bank For International Cooperation (JBIC).
"Teknologi USC ini memberikan tingkat efisiensi yang tinggi, sekaligus memiliki dampak lingkungan yang lebih rendah dibandingkan dengan teknologi PLTU sebelumnya," kata dia. Proyek yang juga merupakan proyek KPS pertama yang dijamin oleh PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) ini juga akan memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat Indonesia.