Sabtu 29 Aug 2015 04:14 WIB

Jokowi: 50 Pulau Terdepan Indonesia Benderang Dialiri Listrik

Rep: Sonia Fitri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden Joko Widodo
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Construction Kick Off Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang Jawa Tengah dilaksanakan secara resmi hari ini, Jumat (28/8). Pelaksanaan diikuti teleconference program elektrifikasi 50 lokasi di pulau terdepan dan daerah perbatasan Indonesia. Pelaksanaan program elektrifikasi menggunakan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD).

"Meskipun layanan listrik dalam jumlah uang kecil, kita tadi lihat betapa senangnya rakyat di perbatasan, pulau terdepan dan terpencil Indonesia," kata Presiden Joko Widodo dalam sambutannya. Diterangkannya, kapasitas listrik tersebar beragam dari 100 kilowatt (Kw), 200 Kw dan 500 Kw.

Di mana, totalnya keseluruhan yakni 67,8 Megawatt. Ia mampu menerangi rumah 35.468 pelanggan baru yang berada di pulau-pulau terluar dan daerah-daerah perbatasan.

 

Dengan aksi kecil tersebut, kata Jokowi, ada anak-anak yang bisa belajar di malam hari, ada nelayan yang bisa mengawetkan ikannya dalam lemari es yang menyala. Belum lagi usaha kecil masyarakat di desa yang bisa lebih bergeliat. Joko bercerita setiap kali kunjungan ke daerah, keluhan terbanyak yakni soal listrik yang byar pet, mati beberapa kali atau hanya hidup di siang hari. Makanya jika proyek PLTU sukses, ia akan mengaliri listrik ke pelosok Jawa dan Bali.

Sebanyak 149 unit mesin diesel dibangun di 50 lokasi yang tersebar di 13 provinsi meliputi Nanggroe Aceh Darussalam, Kalimantan Utara, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur, Sumatera Barat, Sulawesi Utara, Riau, Makuku, Kepulauan Riau, Maluku Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat dan Papua.

Direktur Konstruksi dan Energi Baru Terbarukan PLN Nasri Sebayang menerangkan rincian elektrifikasi. Penerangan, kata dia, dilakukan di wilayah Sumatera dan memiliki 13.028 pelanggan. Ia meliputi daerah Sukajaya, Simeuleu Timur, Simeuleu Tengah, Pulau Banyak, Hibala, Tanah Masa, Pulau Batu, Siberut Selatan, Sipora Utara, Sikakap, Peranggas, Rangsang Pesisir, Karimun, Anambas dan Bungaran. Total listrik yang teraliri sebanyak 32.600 Kw dengan investasi mesin sebanhak Rp 191,7 miliar dan investasi jaringan sebanyak Rp 129 miliar

Di wilayah Kalimantan, pelanggan sebanyak 7.805 orang dengan kapasitas 12.400 kw. Ia meliputi wilayah Paloh, Jagoi Babang, Entikong, Desa Jasa, Badau, Long Apari, Long Pahangai, Kayan Hulu, Lumbis, Ogim, Tulin, Onsoi, Sebuku, Sebatik dan Simenggaris. Investasi mesin sebanyak Rp 92 miliar dan investasi jaringan Rp 153,2 miliar.

Wilayah Sulawesi menggaet 42 orang pelanggan dengan kapasitas 400 KW. Wilayah meliputi Pulau Karatung dan Pulau Miangas. Investasi mesin senilai Rp 5,6 miliar dan total investasi jaringan ada senilai Rp 2,2 miliar.

Wilayah Papua menerangi 1915 orang dengan kapasitas 1.200 Kw. Wilayahnya meliputi Arso Timut, Waropko, Mindiptana, Kombut, Inyandit dan Sota. Total investasi mesin Rp 16,8 miliar dan total investasi jaringan ada Rp 27.57 Miliar.

Wilayah Maluku dan Maluku Utara memiliki 4.774 pelanggan dengan kapasitas 14.400 Kw. Wilayah meliputi Pulau Wetar, Pulau Kisar, Pulau Leti, Moa, Babar, Selaru, Saumlaki, Tanimbar Selatan, Tutukembung, Jerol Morotai, Darumba, Bere-Bere dan Sopi. Total investasi mesin ada Rp 88,9 miliar dan total investasi jaringan Rp 157,8 miliar.

Terakhir dari Nusa Tenggara Timur memiliki 7.014 pelanggan dengan kapasitas listrik 6.800 Kw. Wilayah yang dialiri listrik meliputi Rote Ndao, Amfoang Timur, Naekake, Kefamenamu, Kobalima Timur dan Atambua Barat. Total investasi mesin Rp 42,5 miliar dan investasi jaringan Rp 87,5 miliar. "Ke depan, penerangan bukan hanya dengan diesel tapi dihibrid dengan tenaga matahari," katanya. Namun hal tersebut baru rencana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement