REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan konsultan profesional terintegrasi di bidang audit, pajak, dan business advisory RSM AAJ mengungkapkan beberapa strategi jangka panjang bagi perusahaan untuk menghadapi turbulensi ekonomi. Salah satunya dengan harvesting.
Partner Corporate Finance and Transaction Support RSM AAJ, Wijadi Tan menjelaskan, harvesting adalah menjalankan perusahaan apa adanya. Hanya saja jangan diinvestasikan lagi.
Selanjutnya, fokus pada target segmen, serta relokasi pun bisa menjadi cara tepat yang ditempuh perusahaan agar tetap bertahan. "Relokasi itu mencari lokasi yang bisa memberi cost lebih rendah. Misalnya perusahaan ingin pindah dari Cina ke Semarang yang UMR-nya masih kecil," jelas Wijadi, dalam diskusi publik, di Jakarta, Kamis, (27/8).
Ia menjelaskan, selama ini banyak perusahaan terlena, karena merasa bisnisnya baik-baik saja. Perusahaan baru menyadari sekarang, kalau banyak produksi yang tak efisien. Maka perlu adanya Business Process Reengineering (BPR) pula.
"Semua perusahaan harus mengencangkan ikat pinggang agar lebih langsing. Lakukan terus konsolidasi sambil menunggu kondisi membaik," imbau Wijadi. Ia menambahkan, bila kondisi telah membaik, barulah bisa melakukan ekspansi.