Rabu 26 Aug 2015 21:56 WIB
Rupiah Melemah

BI Imbau Pengusaha Lepas Dolar

Rep: Agus Raharjo/ Red: Djibril Muhammad
Agus Martowardojo
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Agus Martowardojo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardoyo mengimbau agar eksportir dan pengusaha untuk melepas dolarnya. Hal itu untuk membuat suplai dolar tetap ada di dalam negeri. Sebab, dolar ini dibutuhkan untuk kebutuhan impor. Ada permintaan dolar, dolar sekarang ini sudah pada posisi 'under value.'

"Saat ini kita ada tekanan, karena pasar modalnya sedang tertekan, dan modal asing sedang di bawa keluar, nah, jadi ada permintaan dolar juga," kata Agus Martowardoyo di kompleks parlemen Senayan, Rabu (26/8).

Agus meminta agar seluruh rakyat Indonesia masih tenang. Sebab, tekanan rupiah masih lebih baik dibanding tekanan mata uang negara lain. Januari hingga Agustus lalu, dipresiasi rupiah 13 persen, tapi di negara lain, seperti Malaysia, Turki, Brasil bahkan Euro, jauh lebih tertekan.

Artinya, mata uang rupiah menguat dibanding mata uang negara-negara lain. BI memahami ada kekhawatiran di dunia usaha. Sebab, banyak perusahaan yang memiliki hutang luar negeri.

Agus menegaskan, BI akan memberi jaminan selalu ada di pasar. BI akan selalu menjaga stabilitas pasar valuta asing. Hal ini untuk memastikan ada cadangan devisa yang cukup untuk membiayai ekonomi nasional.

Namun, BI tetap mengimbau agar semua pihak punya komitmen nasional untuk menghadapi periode yang bukan salah kita, tapi dari luar negeri.

Bagi Indonesia, imbuh dia, ke depan harus melakukan reformasi struktural, termasuk jangan hanya mengandalkan kegiatan pada bisnis ekspor sumber daya alam.

"Kita harus lakukan proses nilai tambah di Indonesia, dan membangun infrastruktur, karena itu bisa menarik investor ke Indonesia," tegas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement