Selasa 25 Aug 2015 14:08 WIB

Ekonomi Melemah, Jokowi: Peran MUI Sangat Dibutuhkan

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Bilal Ramadhan
Majelis Ulama Indonesia.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Majelis Ulama Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Presiden Joko Widodo menghadiri Muktamar Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Surabaya, Selasa (25/8). Dalam sambutannya, Presiden meminta MUI membangkitkan optimisme ummat di tengah melemahnya kondisi ekonomi Tanah Air.

"Peran konstruktif MUI sangat diperlukan dalam memandu dan membangkitkan optimisme masyarakat, lebih-lebih dalam situasi melambannya pertumbuhan ekonomi nasional seperti sekarang ini," kata Jokowi melalui Tim Komunikasi Presiden Sukardi Rinakit.

Masyarakat, sambung Jokowi, harus dipandu untuk tetap berpikir positif dan bekerja produktif. Dengan cara itu, sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia bisa menjadi negara yang kuat.

Presiden juga meminta MUI tetap menjadi mitra strategis pemerintah dengan mendukung program-program pembangunan. Sebaliknya, Jokowi juga menyatakan komitmen pemerintah untuk membuka diri dan menerima berbagai masukan.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga sempat membahas soal tema Muktamar MUI kali ini, yakni 'Islam Wasathiyah untuk Indonesia dan Dunia yang Berkeadilan dan Berkeadaban.' Menurut Jokowi, tema yang diusung itu ibarat sebuah muara tempat bertemunya banyak sungai.

Di antaranya terdapat dua sungai besar yang airnya tak pernah kering dan menghidupi bangsa Indonesia, yakni sungai 'Islam Nusantara' yang menjadi kredo Nahdlatul Ulama dan 'Islam Berkemajuan,' kredonya Muhamaddiyah.

"Sungai-sungai tersebut akhirnya pasti bertemu di sebuah muara, di tujuan akhir dan mulia, yaitu 'Islam untuk Indonesia dan Dunia yang Berkeadilan dan Berkeadaban,' Islam yang rahmatan lil alamin," kata Presiden.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement