REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Senior dari Institute for Development of Economic dan Finance (INDEF) Nawir Messi menilai kondisi perekonomian Indonesia saat ini telah hancur.
"Saya tidak melihat solusi APBN yang akan digelontorkan jadi titik balik," ujarnya dalam Konferensi Pers di Kantor INDEF, Jakarta Selatan, Senin (24/8).
Nawir juga menyoroti serbuan tenaga kerja asing terutama asal Cina yang masuk ke Indonesia. Ia meminta pemerintah untuk mewaspadai hal tersebut.
Ia menilai, memburuknya perekonomian Indonesia juga tidak semata-mata karena faktor eksternal, melainkan ketidakberdayaan pemerintah dalam mengelola gejolak pasar.
"Pedagang ayam dan sapi pada mogok, entah besok (pedagang) apa lagi. Kita tidak bida menutup mata dari ketidakmampuan negara dalam hal ini," lanjutnya.
Menurutnya, permasalahan daging dan beras berada di wilayah Jabodetabek, namun seolah-olah ini menjadi masalah nasional. Jika mengurus hal tersebut saja tidak mampu, ia mengingatkan agar jangan terlalu jauh bermimpi untuk adanya insentif fiskal.
Salah satu cara untuk mengatasi persoalan ini ialah dengan membangun kepercayaan publik. Hal ini ia katakan, karena selama ini kondisi ketidakpastian-lah yang menbuat pasar bereaksi.