Ahad 23 Aug 2015 14:11 WIB

'Industri Perangkat Lunak dan Animasi Harus Dipacu'

Rep: Rizky Jaramaya / Red: Djibril Muhammad
Saleh Husin
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Saleh Husin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, maraknya penggunaan perangkat telekomunikasi dan multimedia dapat menjadi peluang bagi pengembangaan industri konten di Indonesia. Karakter industri ini sangat terbuka sehingga memberikan kesempatan kepada pengembang dan generasi muda.

"Kontribusi industri animasi, konten, subsektor permainan interaktif, dan piranti lunak memang masih kecil, namun industri ini memiliki potensi besar untuk berkembang pesat," ujar Saleh, Ahad (23/8).

Saleh menjelaskan, Kementerian Perindustrian mendorong agar industri televisi memberikan kesempatan bagi produk animasi karya anak bangsa berupa slot tayang. Hal tersebut dapat membantu mempercepat pengembangan industri kreatif, industri film, periklanan, dan multimedia global.

Secara nasional, geliat industri ini ditandai dengan tingginya pertumbuhan nilai tambah yang dihasilkan rata-rata di tas 10 persen per tahun selama periode 2010-2013. Bahkan, kiprah para pelaku industri konten Indonesia sudah mendapatkan pengakuan di dunia internasional.

Sementara itu, Direktur Industri Elektronika Kementerian Perindustrian Ignasius Warsito menjelaskan, pemerintah sudah mencanangkan lima daerah di Indonesia yang akan dijadikan sebagai techno park atau kawaasan teknologi yakni Batam, Bandung, Denpasar, Makassar, dan Semarang.

Investasi yang dibutuhkan untuk mendirikan satu techno park dibutuhkan dana mencapai miliaran rupiah. Salah satu yang mulai dibangun yakni Bandung Techno Park.

Untuk memperluas Bandung Technopark diperkirakan membutuhkan dana mencapai Rp. 20 miliar, yang diambil dari dana pemerintah. Menurut Warsito, Bandung Techno Park merupakan salah satu moodel pengembangan techno park agar bisa diterapkan di berbagai daerah.

Bandung Techno Park sudah terintegrasi dengan Telkom dan juga sudah ada kerja sama pihak asing dari perusahaan Korea, Taiwan, Jepang, dan Cina. "Kami mengharapkan, nantinya akan lahir sejumlah produk telepon selular di kawasan khusus ini," kata Warsito.

Dalam rencana pengembangannya, wilayah-wilayah ini akan dikembangkan menjadi satu kawasan khusus untuk mengadakan riset dan pengembangaan. Dengan demikian, techo park akan menjadi science base yang terintegrasi dari sekolah, inkubasi bisnis, termasuk dari tenant sampai masuk ke sektor industri.

Berdasarkan data BPS, pada 2013 industri kreatif tumbuh sebanyak 5,76 persen dengan nilai tambah sebesar Rp. 641,8 triliu atau 7 persen dari PDB Nasional.

Dari 15 subsektor ekonomi kreatif, ada tiga yang paling dominan dalam memberikan kontribusi terhadap PDB. Tiga subsektor tersebut antara lain kuliner Rp. 209 triliun atau 32,5 persen, kemudian fesyen sebesar Rp. 182 triliun aatau 28,3 persen, dan kerajinan sebesar Rp. 93 triliun atau 14,4 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement