Rabu 19 Aug 2015 22:00 WIB

Produk Baru Diharapkan Dorong Aset UUS CIMB Niaga

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Djibril Muhammad
CIMB Niaga Syariah
Foto: Republika/Musiron
CIMB Niaga Syariah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga berharap produk baru Pembiayaan Kepemilikan Rumah (PKR) iB Flexi bisa mendorong pertumbuhan aset mereka.

Direktur Keuangan CIMB Niaga Wan Razli mengungkapkan, karena perlambatan ekonomi, CIMB Niaga agak menahan diri dan hati-hati memberikan pembiayaan. Tapi mereka juga ingin produk baru ini bisa memperbesar dan mempercepat pertumbuhan target aset Rp 10 triliun.

"Melihat kondisi, agaknya belum bisa dicapai tahun ini. Akhir tahun aset mungkin baru sekitar Rp 9,6  triliun. Tumbuh 10 persen," kata Wan di Kantor CIMB Niaga, Rabu (19/8).

Kepala Perbankan Syariah CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara mengatakan, pembiayaan syariah sampai Juni 2015 susab Rp 7 triliun dan sampai akhir tahun diharapkan bisa mencapai sekitar Rp 8 triliun. Dengan adanya produk baru, aset di sisi pembiayaan diharapkan bisa naik.

"Kalau new booking MMQ di akhir 2015 bisa mencapai Rp 500 miliar, pembiayaan sudah jadi Rp 7,5 triliun," kata Pandji. Sejauh ini NPF gross berada pada 4,4 persen dan NPF net 1,3 persen.

Hingga 2018, CIMB Niaga Syariah berharap pembiayaan bisa mencapai Rp 15 triliun. Untuk 2016 sendiri pembiayaan setidaknya naik 2-2,5 persen dari 2015.

Kepala Bisnis Syariah CIMB Niaga Firman A. Moeis mengatakan, melihat ekonomi nasional, pasti ada revisi pertumbuhan, termasuk aset. UUS CIMB Niaga sendiri akan menganalisis dulu akan revisi berapa besar. "Jangan terlampau optimistis atau sebaliknya," kata Firman.

Aset UUS CIMB Niaga hingga paruh pertama 2015 sudah Rp 9,1 triliun. Dana masih tumbuh bagus mencapai Rp 7,3 triliun. Pertumbuhan dana terutama didukung CASA yang rasionya saat ini sudah mencapai 47 persen terhadap total dana. Pembiayaan juga meningkat lebih dari Rp 300 miliar dari Desember 2014.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement