Senin 17 Aug 2015 22:18 WIB

Menteri Marwan: Kapitalisme Jajah Ekonomi Desa

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar mengatakan, semangat kemerdekaan Indonesia ke-70 juga menjadi momen penghayatan terhadap pengorbanan para pahlawan yang berjuang melawan penjajah di desa-desa. Dengan segala keterbatasan yang ada, para pahlawan mampu mengusir penjajah yang memiliki kekuatan lengkap serta persenjataan yang canggih di kala itu.‬

"Relevansi dengan perjuangan saat ini bisa dilihat dari berbagai sudut pandang. Misalnya kapitalisme liberal telah menjajah ekonomi masyarakat desa sehingga kue pembangunan hanya dikuasai oleh para pemilik modal," ujar Marwan, Senin, (17/8).

Masyarakat desa, kata dia, sejatinya adalah pahlawan jika mereka mampu membangun kemandirian desa. Baik di bidang ekonomi, energi, sosial budaya dan sebagainya.

Hanya dengan kemandirian itu desa bisa mengangkat martabat bangsa yang telah terbebani oleh beratnya belanja ekonomi, hutang luar negeri, termasuk penggerusan kekayaan sosial budaya masyarakat.‬ Kemandirian desa ini sangat penting.

Misalnya, ucap Marwan, desa mandiri di bidang energi maka beban konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) akan berkurang sehingga beban ekonomi negara juga ikut berkurang. Dengan begitu desa menjadi penopang kemajuan bangsa.

Demikian juga di sektor pangan, bila desa mandiri dibidang pangan maka negara tak perlu lagi mengadakan impor bahan pokok yang secara ekonomi membebani neraca perdagangan Indonesia. Inilah hal-hal kongkret yang harus diperjuangkan masyarakat desa yang senafas dengan perjuangan kemerdekaan 70 tahun silam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement