Ahad 16 Aug 2015 17:46 WIB

Harga Daging Ayam Bali akan 'Terbang' Menyusul Daging Sapi

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Joko Sadewo
Pedagang ayam memotong ayam  -ilustrasi- (Republika/Agung Supriyanto)
Pedagang ayam memotong ayam -ilustrasi- (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Setelah harga daging sapi melambung tinggi, kini giliran daging ayam yang harganya mulai bergerak naik. Diduga karena pasokan berkurang, harga daging ayam potong di Denpasar, Bali, dua hari terakhir naik sampai sepuluh persen.

Pada pekan pertama Agustus, per kilo hanya Rp 29.000, namun sekarang berkisar Rp 32.000-Rp 33.000. "Suplainya ayam hidupnya berkurang, barangkali karena kesibukan perayaan 17 Agustusan," kata Tohirin, pedagang daging ayam potong di Depasar, Barat.

Kepada Republika Online (ROL), Ahad (16/8), Tohirin mengatakan, sebelumnya dia menjual daging ayam Rp 29.000 per kilogram, namun terus naik jadi Rp 30.000 dan kini seharga Rp 32.000. Menurut Tohirin, harga akan kembali turun, bila pasokan ayam sudah kembali normal.

Menurut Tohirin, menjelang perayaan Hari Kemerdekaan, permintaan akan daging ayam juga mengalami peningkatan, sehingga kenaikan harga tidak bisa dihindari. Di sisi lain sebutnya, Bali hanya mengandalkan pasokan ayam dari peternak lokal dan menghindari kiriman ayam dari luar Bali.

Para suplier, menolak pasokan ayam dari Pulau Jawa untuk mengindari terjadinya perang harga. Selain itu juga sebut Tohirin, untuk menghindari kemungkinan penyakit yang dibawa oleh ayam kiriman itu. "Tapi ini tidak akan naik lagi, apalagi perayaan Agustus segera berlalu dan peternak sudah bisa bekerja kembali," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement