Jumat 14 Aug 2015 17:20 WIB

DPR Yakini Pertumbuhan Ekonomi di Bawah 5 Persen

Rep: Binti Sholikah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Revisi Pertumbuhan Ekonomi. Pekerja menyelesaikan pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, Jumat (9/5).
Foto: Republika/ Wihdan
Revisi Pertumbuhan Ekonomi. Pekerja menyelesaikan pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, Jumat (9/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan Ekonomi sepanjang tahun 2015 diperkirakan di bawah 5 persen. Perkiraan tersebut di bawah revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,0-5,4 persen.

Ketua Banggar Ahmadi Noor Supit mengatakan, sumber pertumbuhan ekonomi semester kedua didorong oleh trust atau kepercayaan di sisi internal dan eskternal. Belanja pemerintah juga dinilai berpengaruh cukup besar tapi tidak signifikan.

Pemerintah diminta memperhatikan kepercayaan para pengusaha dan nilai tukar rupiah. Sebab, pertumbuhan ekonomi telah direvisi menjadi 5,0-5,4 persen untuk tahun 2015.

"Saya kira enggak nyampai. Di angka 4,8-4,9 persen sudah jago betul," ujarnya di gedung MPR Senayan, Jumat (14/8).

Dia memprediksikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada tahun 2016 di kisaran Rp 13.200. Tapi jika sekarang ini rupiah mencapai Rp 15 ribu per dolar AS, menurutnya akan sulit mencapai Rp 13.200 pada tahun depan. Menurutnya, pemerintah dan Bank Indonesia harus bersama-sama untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan meyakinkan masyarakat akan ada pertumbuhan ekonomi.

Dia berharap, jangan sampai pengusaha berpikir lebih baik bangkrut sekarang daripada ke depan semakin parah.

Sebab, saat ini pengusaha menghitung proyeksi bangkrut sekarang atau ada harapan ke depan.

"Ini yang paling penting dilakukan, trust itu internal dan eksternal. Jangan bikin aturan yang membuat pengusaha kita takut ke depan," imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement