REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Usai memantau daerah kekeringan di daerah Mauk, Kabupaten Tangerang, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman langsung melakukan infeksi mendadak ke tempat feedlooter (penggemukan sapi) di Tanjung Burung, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Kamis (13/8).
Dalam sidak tersebut, menemukan penumpukan sapi yang tidak dilepas oleh peternak tersebut, hingga akhirnya Amran mengajukan sejumlah pertanyaan terkait ketersediaan hewan ternak hingga persoalan harga ke pengelola peternakan tersebut.
"Tadi kata pengelola sekitar 3.000 ekor siap potong. Artinya seharusnya selama satu bulan stok yang ada mencukupi," kata Amran, Kamis (13/8).
Amran juga mengungkapkan, dari 41 feedlooter atau perusahaan peternakan di Jabodetabek, sudah 35 yang telah diperiksa oleh kementrian pertanian, hasilnya menunjukan bahwa stok daging seharusnya mencukupi.
Meski demikian, dari hasil pengecekan ditemukan sebanyak 3.000 sapi ekor siap potong atau jual dari 21000 ternak yang ada. Namun, sapi-sapi tersebut tetap berada d feedlooter Dan tidak di distribusikan sejak sehari sebelum Lebaran sampai saat ini.
Menanggapi penimbunan ternak hewan oleh salah satu feedlooter di Tangerang tersebut, Gubernur Banten Rano Karno sangat menyayangkan hal tersebut, pihaknya akan memperketat pengawasan terhadap feedlooter Tanjung Unggul Mandiri (TUM). “Ini ranahnya sudah pidana, jadi selanjutnya biarlah menjadi tanggungjawab Bareskrim untuk menyelidiki," tegasnya.