REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski pertumbuhan ekonomi nasional melambat. PT Mandiri Tunas Finance (MTF) tetap optimis labanya akan tumbuh di atas 30 persen atau sekitar Rp 300 miliar, sampai akhir 2015.
Direktur Utama PT Mandiri Tunas Finance Ignatius Susatyo Wijoyo menyatakan, angka itu masih realistis karena Bank Mandiri melihat MTF tetap tumbuh positif kendati kinerja industri negatif. "Jadi MTF didorong untuk tumbuh karena segmen korporasi melemah, otomotif yang dikerek terus," jelasnya di Jakarta, Rabu, (12/8).
Ia menyebutkan, nilai pembiayaan mobil baru pada kuartal II 2015 tumbuh 13 persen dibandingkan periode kuartal I 2014. Sedangkan secara unit, mobil baru meningkat 4,1 persen.
Ignatius tak memungkiri, bahwa perlambatan ekonomi mempengaruhi penjualan otomotif. "Jadi sekarang orang kalau beli mobil, benar-benar karena mereka butuh mobil, bukan karena tergiur dengan DP murah. Jadi lebih berkualitas kreditnya," tuturnya.
Menurutnya, untuk kembali menggairahkan pembiayaan otomotif, regulator seharusnya tak memilih program stimulus dengan memangkas down payment, melainkan mendorong penurunan suku bunga. Ia menambahkan, bila DP turun, maka orang akan kredit mobil dan motor, namun risiko macet karena suku bunga akan tinggi.
"Padahal kalau jaga kualitas kredit itu cukup dengan DP yang stabil saja misalnya 25 persen, tetapi bunganya diturunkan. Hal ini terkait daya beli yang memang lagi menurun," ujar Ignatius. Dirinya pun menuturkan, jika DP turun, sifat konsumerisme bisa naik, dan orang tak akan lagi berpikir tentang bunga tinggi.