REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan bahwa, Bulog sudah diamanahkan sebagai pemegang izin impor sapi agar stabilisasi harga dapat terjaga. Saat ini, izin impor sapi sudah dikantongi oleh Bulog dan tinggal menunggu realisasinya saja.
"Setelah dikeluarkan izin impor, administrasinya tidak berhenti sampai situ, saya akan membawa surat tersebut ke Kementerian Pertanian untuk memperoleh spesifikasi teknis sapi yang boleh di impor," ujar Djarot di Jakarta, Senin (10/8).
Djarot menjelaskan, setelah mendapatkan rekomendasi teknis dari Kementerian Pertanian, mekanisme selanjutnya yakni menyerahkan ke Kementeriaan Perdagangan untuk melakukan realisasinya. Menurut Djarot, proses koordinasi administrasi rencananya akan selesai pada pekan ini. Setelah selesai, Bulog akan mencari suplai sapi dari Australia yang sesuai dengan spesifikasi Kementerian Pertanian.
"Insya Allah sudah ada gambaran, perkiraan pengiriman pasokan sapi impor akan memakan waktu sekitar tiga pekan," kata Djarot.
Menurut Djarot, operasi pasar yang dilakukan oleh Bulog sifatnya hanya sementara yakni pada saat pasokan tidak ada. Dengan ditunjuknya Bulog sebagai pemegang izin impor, merupakan salah satu upaya mekanisme yang sedang dibangun oleh pemerintah untuk menstabilkan harga.
"Intinya bukan cari untung kok, Bulog berfungsi sebagai perpanjangan tangan pemerintah untuk stabilisasi harga," kata Djarot.