Senin 10 Aug 2015 14:55 WIB

Perekonomian Melambat, Pengguna ATM BRI Meningkat

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Nasabah mendapatkan pelayanan dari petugas di Kantor Cabang PT Bank Rakyat Indonesia.
Foto: ANTARA/Teresa May
Nasabah mendapatkan pelayanan dari petugas di Kantor Cabang PT Bank Rakyat Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski perekonomian nasional melambat kinerja PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) masih cukup stabil. Bahkan di semester I 2015, pemegang kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) BRI mengalami kenaikan hingga 33,3 persen year on year (yoy) menjadi 36,4 juta, sebelumnya 27,3 juta.

Pengguna mobile banking BRI juga meningkat sebanyak 34 persen pada semester ini, sehingga dari 7,5 juta menjadi 10 juta. "Jumlah pengguna internet banking BRI naik 131,7 persen (yoy) dari 1,6 juta menjadi 3,8 juta," ujar Corporate Secretary BRI Budi Satria, melalui siaran persnya, Senin, (10/8).

Dari sisi jumlah transaksi, ATM BRI pun naik 18,7 persen menjadi 822,8 juta, sebelumnya 693,2 juta. Budi menilai, kini transaksi melalui mobile banking dan internet banking sangat diminati.

Jumlah transaksinya juga meningkat pada semester I 2015. Mobile banking BRI meningkat 21,9 persen dari 61,6 juta menjadi 75,1 juta. Selanjutnya internet banking naik 90,8 persen (yoy) dari 22,8 juta menjadi 43,5 juta.

Sebelumnya, Budi mengungkapkan Fee Based Income (FBI) memacu pendapatan BRI. Maka ia optimis tahun ini FBI akan tumbuh di kisaran 20 sampai 25 persen, dan didorong oleh pertumbuhan fee income dari transaksi e-banking.

"Adapun strategi yang digunakan untuk menambah minat nasabah bertransaksi melalui e-banking, antara lain dengan melalui promosi dan edukasi keada nasabah semua segmen. Lalu pemberian gimmick yang tentu saja menarik bagi nasabah pengguna fasilitas e-banking serta meningkatkan kualitas dan kuantitas jaringan layanan e-channel," tutur Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement