Sabtu 08 Aug 2015 02:36 WIB

Ekonomi Global Cenderung Mendekati Deflasi

Rep: C37/ Red: Bayu Hermawan
Ekonomi Rusia (ilustrasi).
Foto: politico.com
Ekonomi Rusia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Manajer keuangan di Janus Capital Group Inc, sebuah perusahaan investasi publik di AS, mengatakan bahwa ekonomi global nyaris mendekati pertumbuhan deflasi.

"Setelah ada bau deflasi, ekonomi cenderung mundur dan buruk," kata Gross seperti dilansir dari Bloomberg, Jumat (7/8).

Gross menunjukkan bagaimana Komoditi Indeks CRB tidak hanya pada siklus rendah, tetapi lebih rendah dari tahun 2008 ketika Lehman Brothers Holdings Inc bangkrut.

Pasar komoditas menceritakan sebuah cerita yang lebih benar dari apa yang terjadi dalam perekonomian, karena pasar komoditas tunduk pada pasokan real-time dan demand, kata Gross.

Minyak, logam dan tanaman telah jatuh karena ekonomi China telah melambat dan surplus di beberapa pasar telah menekan harga lebih lanjut.

Gross, yang bergabung di Janus pada bulan September, mengelola 1,5 mliyar US dollar Janus Global Unconstrained Bond Fund. Ia mengatakan Federal Reserve akan menaikkan suku bunga bulan depan sebesar 25 basis poin.

"September, pastinya," kata pria, yang biasa mengelola dana obligasi terbesar di dunia.

"The Fed sangat berkomitmen untuk bergerak sebelum akhir tahun," katanya.

Meskipun Bank of Komite Kebijakan Moneter Inggris pekan ini voting 8-1 untuk mempertahankan suku bunganya pada rekor rendah dan berbicara tentang perubahan kebijakan tahun depan.

Ia melanjutkan, langkah pada bulan September adalah "tidak dengan suara bulat" tapi adalah "pendapat mayoritas" sekarang.

Setiap kenaikan kemungkinan sekitar 25 sampai 50 basis poin. Langkah sebanyak 50 basis poin akan "menakut-nakuti pasar," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement