Selasa 04 Aug 2015 15:42 WIB

Investor Jepang Tertarik Memberi Utang ke Indonesia

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Teguh Firmansyah
Layar monitor menunjukan pergerakan grafik surat utang negara di Delaing Room Treasury (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan
Layar monitor menunjukan pergerakan grafik surat utang negara di Delaing Room Treasury (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah menerbitkan surat utang negara berdenominasi yen Jepang atau juga dikenal samurai bond senilai 100 miliar yen.  Dari tiga seri yang diterbitkan, hampir setengahnya merupakan surat utang tidak bergaransi (unguaranteed bonds).

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengaku terkejut karena ada banyak investor Jepang yang mau membeli surat utang Indonesia yang tidak bergaransi. "Yang mengambil unguaranteed bonds jumlahnya sampai 45 persen," kata Bambang di kantor Bank Indonesia, Selasa (4/8).

Tadinya, kata Bambang, pemerintah hanya ingin menerbitkan sekitar 20 persen surat utang tanpa garansi. Sebab selama ini, samurai bond harus mendapatkan garansi dari Japan Bank for International Cooperation (JIBC).

"Tapi ternyata, permintaannya melebihi perkiraan. ternyata permintaannya sampai 45 persen. Artinya investor Jepang sudah semakin nyaman dengan surat utang kita tanpa harus digaransi," ujarnya.

Direktur Strategis dan Portofolio Utang Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Schneider Siahaan menambahkan, pricing samurai bond telah dilakukan pada Selasa (4/8) pukul pukul 07.30 waktu Jakarta atau pukul 09.30 waktu Tokyo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement