Selasa 04 Aug 2015 14:53 WIB

BI dan Pemerintah 'WhatsApp-an' Bahas Problem Ekonomi

Rep: Binti Sholikah/ Red: Teguh Firmansyah
Menko Perekonomian Sofyan Djalil menggelar acara halal bihalal atau ramah tamah di Gedung Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Kamis (23/7).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menko Perekonomian Sofyan Djalil menggelar acara halal bihalal atau ramah tamah di Gedung Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Kamis (23/7).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Menko Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, koordinasi yang dilakukan pemerintah dan Bank Indonesia pada Selasa (4/8) ini sangat bagus.

Dengan koordinasi itu diharapkan  tidak ada miss atau gap informasi antarlembaga. Selain forum rapat koordinasi, pemerintah dan BI juga akan membuat forum internet, yakni melalui pesan dalam jaringan  seperti WhatsApp untuk melakukan diskusi.

Menko Kemaritiman Indroyono menambahkan, pemerintah masih percaya dalam menghadapi tantangan ekonomi. Meskipun ada kajian komoditas ekspor menurun, namun ada sektor lain yang memiliki potensi besar.

Seperti sektor pariwisata yang berpotensi mendatangkan 10 juta wisatawan. "Maka perlu ada restrukturisasi misal menghapus birokrasi dan meningkatkan semangat kita untuk kegiatan dalam mempercepat pembangunan," katanya.

Menteri Bappenas Andrinof Chaniago menyatakan, forum koordinasi itu juga untuk memperkuat fondasi ekonomi dan fondasi ekspor. Menurut Andrinof, momentum saat ini adalah tantangan sekaligus juga percepatan pertumbuhan ekonomi.

"Penurunan harga komoditas bukan hanya dikeluhkan tapi ini untuk mempercepatan hilirisasi dan industrialisasi, serta momentum untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mendapat manfaat yang lebih baik dan berkelanjutan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement