Selasa 04 Aug 2015 11:47 WIB

Pertamina EP Teken Kerja Sama Konservasi Owa Jawa

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Dwi Murdaningsih
Seekor Owa Jawa bertengger bersama anaknya di salah satu kandang di Yayasan Aspinal di Kawasan Patuha, Ciwidey, Kab. Bandung.
Foto: Republika/Septianjar Muharam
Seekor Owa Jawa bertengger bersama anaknya di salah satu kandang di Yayasan Aspinal di Kawasan Patuha, Ciwidey, Kab. Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI - PT Pertamina EP Subang memperpanjang kontrak kerjasama dengan Yayasan Owa Jawa terkait kegiatan konservasi dan rehabilitasi owa Jawa. Owa Jawa dikategorikan sebagai satwa yang terancam punah. Tahun 2008 lalu, The International Union for Conservation of Nature (IUCN) menyebut satwa ini memiliki tingkat kepunahan yang sangat tinggi.

Kondisi yang memprihatinkan ini mendorong Pertamina EP bersama Yayasan Owa Jawa menggalang kegiatan penyelamatan dan rehabilitasi dilaksanakan di Javan Gibbon Center, kawasan Bodogol, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Perpanjangan kerjasama konservasi dan rehabilitasi ini dilakukan dalam kurun waktu hingga Juni 2016 mendatang.

VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Wianda Pusponegoro menjelaskan bahwa kerjasama ini telah menunjukkan hasil positif bagi konservasi primata endemik ini. “Selama kerjasama berlangsung telah dilakukan rehabilitasi sebanyak 28 individu Owa Jawa dan pelepasliaran 6 individu ke habitat aslinya," jelas Wianda, Selasa (4/8).

Selain itu, edukasi ke masyarakat tentang kegiatan konservasi Owa Jawa juga telah dilakukan dengan pembuatan video animasi. Masyarakat setempat, lanjut Winasa, juga dilibatkan dalam upaya penyelamatan owa Jawa ini.

Sementara itu Ketua pengurus Yayasan Owa Jawa, Noviar Andayani mengatakan, kemitraan konservasi Owa Jawa semakin menunjukkan peningkatan dengan adanya keterlibatan pihak swasta yaitu Pertamina EP Field Subang yang telah bekerjasama dengan YOJ sejak tahun 2013.

Dia juga menyebutkan, hingga kini terdapat 400-500 individu Owa Jawa yang hidup di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Noviar menilai, edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan primata endemik juga menjadi perhatian yayasan di bawahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement