REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama pada Rabu atau Kamis (30/7) pagi WIB, karena pernyataan Federal Reserve yang baru dirilis menunjukkan optimisme di pasar tenaga kerja negara itu. Optimisme tersebut, memperkuat spekulasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada akhir tahun ini.
"Pasar tenaga kerja terus membaik, dengan kenaikan lapangan pekerjaan yang kuat dan pengangguran menurun," kata Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), kelompok pengatur kebijakan Fed, dalam sebuah pernyataan Rabu setelah mengakhiri pertemuan kebijakan dua hari. FOMC juga mencatat sektor perumahan telah menunjukkan peningkatan tambahan.
Para analis mengatakan bank sentral telah meningkatkan penilaiannya atas ekonomi AS, yang mendukung pandangan populer bahwa kenaikan pertama tingkat suku bunga dalam beberapa dekade mungkin terjadi akhir tahun ini.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,27 persen menjadi 97,030 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi 1,1006 dolar dari 1,1048 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris meningkat menjadi 1,5610 dolar dari 1,5601 dolar pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7298 dolar dari 0,7326 dolar.
Dolar AS dibeli 123,94 yen Jepang, lebih tinggi dari 123,61 yen di sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9670 franc Swiss dari 0,9630 franc Swiss dan sedikit naik menjadi 1,2936 dolar Kanada dari 1,2933 dolar Kanada.