Rabu 29 Jul 2015 08:02 WIB

Semester I-2015, Laba Bank OCBC NISP Tumbuh 16 Persen

Rep: Binti Sholikah/ Red: Satya Festiani
Logo Bank OCBC NISP
Logo Bank OCBC NISP

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank OCBC NISP mencatat pertumbuhkan asetnya menjadi Rp 121 triliun pada semester I - 2015. Aset meningkat sebesar 20 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2014.

Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja menjelaskan, Bank OCBC NISP mencatat kenaikan laba bersih menjadi sebesar Rp 735 miliar atau tumbuh sebesar 16 persen pada semester I-2015. Kenaikan laba bersih dihasilkan oleh pendapatan bunga bersih yang tumbuh sebesar 8 persen dari Rp 1,8 triliun menjadi Rp 1,95 triliun.

Sedangkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar 19 persen menjadi Rp 84,7 triliun dari Rp 71,4 triliun pada periode yang sama tahun 2014.  Bank OCBC NISP melakukan strategi untuk menumbuhkan CASA melalui program tabungan  dan giro  yang bernilai tambah. Selain itu perusahaan juga melakukan peningkatan pelayanan yang lebih fokus untuk memenuhi kebutuhan produk dan transaksi nasabah dari berbagai segmen.

Sementara dari sisi pertumbuhan kredit, Bank OCBC NISP membukukan total penyaluran kredit sebesar Rp 74,2 triliun pada akhir Juni 2015. Kredit tumbuh 13 persen dari posisi Rp 65,5 triliun di tahun 2014.

Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) neto tercatat sebesar 0,7 persen. "Pertumbuhan kredit pada semester pertama  sedikit melambat sesuai dengan prinsip kehati-hatian dengan menjaga kualitas aset," jelas Parwati di Jakarta, Selasa (28/7).  

Dia berharap kondisi perekonomian pada semester kedua akan lebih baik. Sehingga dapat mencapai target penyaluran kredit sesuai dengan fokusnya di segmen usaha kecil menengah (small medium enterprise).

Sejumlah rasio keuangan dinilai berada pada posisi yang positif. seperti rasio kecukupan modal (CAR/Capital Adequacy Ratio) 18,7 persen. Rasio margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) 3,7 persen, Return On Equity (ROE) 9,6 persen dan Return On Asset (ROA) 1,7 persen. Sedangkan rasio kredit terhadap DPK atau Loan to Deposit (LDR) tercatat sebesar 87,3 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement