REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (28/7) dibuka melemah sebesar 23,94 poin seiring dengan pergerakan bursa saham global.
IHSG BEI dibuka turun sebesar 23,94 poin atau 0,50 persen menjadi 4.747,34, dan kelompok 45 saham unggulan (indeks LQ45) melemah 6,12 poin (0,76 persen) ke level 802,39.
"IHSG BEI kembali bergerak melemah searah dengan bursa saham di kawasan Asia. Pelemahan bursa saham Asia dimotori oleh bursa saham Cina yang dibarengi melemahnya laju bursa saham Amerika Serikat dan Eropa," kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, IHSG BEI mendapatkan sentimen negatif menyusul maraknya penilaian atas ekonomi Cina yang berpotensi kembali mengalami perlambatan. Di sisi lain, kinerja emiten di dalam negeri pada kuartal II tahun ini diperkirakan kembali mengalami perlambatan. "Pelaku pasar pun memilih untuk melakukan aksi lepas saham di tengah maraknya sentimen negatif di pasar," katanya.
Sementara itu, analis Mandiri Sekuritas Fath Aliansyah Budiman mengatakan bahwa pada akhirnya IHSG BEI bergerak di bawah 4.800 poin yang merupakan level psikologis bagi pelaku pasar saham di dalam negeri. "Secara teknikal, penurunan IHSG BEI itu sekaligus menguatkan konfirmasi 'continuation pattern' yang telah terjadi sebelumnya. Level batas bawah (support) jangka menengah-panjang selanjutnya berada di kisaran area 4.600 poin," paparnya.
Pada hari ini (Selasa, 28/7), ia memprediksi bahwa IHSG BEI akan bergerak di kisaran 4.700-4.850 poin dengan kecenderungan melemah. Laju IHSG BEI itu juga seiring dengan indeks pasar saham Amerika Serikat yang berada dalam kondisi waspada.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 191,58 poin (0,79 persen) ke level 24.160,38, indeks Nikkei turun 236,64 poin (1,16 persen) ke level 20.113,46, dan indeks Straits Times melemah 32,05 poin (0,97 persen) ke posisi 3.281,83.