REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS melemah terhadap euro pada Kamis (Jumat pagi WIB), setelah parlemen Yunani meloloskan rancangan undang-undang sejumlah reformasi kedua sejalan dengan dana talangan (bailout) internasional untuk mencegah kebangkrutan.
Mata uang bersama itu naik 0,65 persen terhadap greenback pada akhir perdagangan, didorong langkah positif Athena menuju dana talangan.
Sementara itu, dolar AS mengupas beberapa kerugiannya karena data klaim pengangguran yang dipantau cermat dari negara itu keluar lebih baik dari yang diperkirakan.
Dalam pekan yang berakhir 18 Juli, angka pendahuluan untuk klaim pengangguran awal disesuaikan secara musiman tercatat 255.000, turun 26.000 dari tingkat direvisi minggu sebelumnya, menurut Departemen Tenaga Kerja AS, Kamis (23/7).
Perkiraan terbaru adalah tingkat terendah sejak 24 November 1973 dan mengalahkan konsensus pasar 279.000.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, berakhir turun 0,50 persen menjadi 97,109.
Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,1002 dolar dari 1,0908 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,5515 dolar dari 1,5602 $ di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7361 dolar dari 0,7373 dolar.
Dolar AS dibeli 123,81 yen Jepang, lebih rendah dari 124,07 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS merosot ke 0,9575 franc Swiss dari 0,9611 franc Swiss, dan naik tipis ke 1,3038 dolar Kanada dari 1,3032 dolar Kanada.