REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengumumkan nilai minat investasi sepanjang semester I 2015 sebesar Rp 721,9 triliun. Angka ini mengalami kenaikan 39,6 persen dibanding semester I 2014.
Franky merinci, dari total nilai minat investasi tersebut, paling banyak adalah penanaman modal asing (PMA) senilai Rp 532,7 triliun. Tahun lalu di periode sama, nilai minat PMA sebesar Rp 355,7 triliun.
Sementara penanaman modal dalam negeri tercatat Rp 189,2 triliun atau naik dari periode sama tahun lalu yang senilai Rp 161,4 triliun. "Dari angka ini bisa dilihat bahwa asing lebih berminat untuk berinvestasi. Meski begitu, investasi dalam negeri pun masih tumbuh," kata Franky di kantor Kementerian Keuangan, Kamis (23/7).
Minat investasi paling banyak di bidang listrik, gas dan air. Nilainya mencapai Rp 309,9 triliun. Padahal tahun lalu, kata Franky, nilainya hanya sekitar Rp 30 triliun. "Kenaikan ini berkat tekad pemerintah menggenjot pembangunan infrastruktur," kata dia.
Sedangkan minat investasi di beberapa sektor lainnya adalah perumahan, kawasan industri, dan perkantoran Rp 107,3 triliun), Tanaman, pangan, dan perkebunan Rp 48,8 triliun, industri kimia dasar, barang kimia, dan farmasi Rp 46,3 triliun, industri mineral nonlogam Rp 28,8 triliun, dan industri lainnya Rp 181,7 triliun.