REPUBLIKA.CO.ID, ADDIS ABABA -- Bank Pembangunan Islam (IDB) menyiapkan dana 150 miliar dolar AS dalam 15 tahun ke depan untuk mendanai aneka program tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG) periode 2016-2030.
Pengumuman ini disampaikan IDB dalam Konferensi Internasional Ke Tiga Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pembiayaan Pembangunan di Addis Ababa, Etiopia, demikian dilansir CPI Financial beberapa waktu lalu.
Menurut Kepala Ekonom IDB Savas Alpay, pembiayaan syariah bisa jadi sumber kuat dan non tradisional pembiayaan SDG.
SDG yang memiliki 17 tujuan dan 169 target serta menjadi pengganti MDG, bisa jadi tantangan utama global dan jadi sarana mendorong inklusi keuangan masyarakat menengah ke bawah.
Alpay mengajak para pemimpin dunia untuk bergerak lebih cepat, mengambil aksi taktis untuk memenuhi komitmen yang dibuat bersama organisasi internasional sebagai implementasi SDG.
''Keuangan Islam sudah memiliki jaring di banyak tempat. Asetnya terus tumbuh dan mencapai 1,8 triliun dolar AS pada 2014 dengan pertumbuhan rata-rata tahunan 15-20 persen,'' ungkap Alpay.
Instrumen keuangan syariah seperti sukuk bisa dimanfaatkan untuk memobilisasi sumber daya untuk implementasi SDG. IDB sendiri menggunakannya untuk aneka kegiatan pembangunan jangka pendek dan panjang.
Keuangan syariah adalah konsep keuangan partisipatif yang tidak membatasi agama dan negara untuk bisa terlibat didalamnya.
Direktur Gates Foundation Wilayah Afrika Ayo Ajayi menyebut, IDB dan Gates Foundation tengah merancang inovasi pembiayaan sebesar 2,5 miliar dolar AS dalam program Lives & Livelihoods Fund.
Dari kegiatan bersama itu, Ajayi melihat potensi besar keuangan syariah memobilisasi aneka sumber daya untuk mengaktualisasikan SDG.
Koordinator Program GIZ Johannes Majewski juga melihat daya tembus keuangan syariah yang lebih dalam karena berfokus pada kesejahteraan bersama.
''Ada 650 juta Muslim dengan penghasilan di bawah dua dolar AS per hari dan tak punya akses keuangan formal,'' kata Majewski.
Kontribusi keuangan syariah bisa menggapai segmen masyarakat yang belum berbank ini.