Kamis 16 Jul 2015 20:20 WIB

Pengamat: Badan Penyangga Harga Gas Mendesak Dibentuk

Eksplorasi migas
Eksplorasi migas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tingginya ketergantungan berbagai industri terhadap penggunaan gas, disertai keragaman jenis dan lokasi industri, mendorong perlu dibentuknya suatu badan penyangga (buffer). Dimana badan itu bertugas menjamin proporsionalitas dan keseragaman harga gas bagi industri.

"Menjadi kebutuhan mendesak untuk dibentuk satu badan penyangga harga di industri gas, seperti halnya Bulog di industri beras. Dengan adanya badan penyangga itu maka harga gas bisa diatur dengan lebih tertib dan proporsional bagi industri pengguna," kata pengamat yang juga Direktur Reforminer Institut Komaidi Notonegoro, kepada pers, Kamis (16/7).

Dengan adanya jaminan keseragaman dan konsistensi harga gas, maka industri pengguna bisa merencanakan operasi dan penetapan harga produk yang terkendali. Misalnya industri pupuk yang 70 persen bahan bakunya tergantung gas, dapat memproduksi pupuk dengan terencana dengan harga yang terkendali.

Pada akhirnya petani dapat memperoleh pupuk dengan harga yang terjangkau. "Saya rasa (pembentukan badan penyangga) ini harus segera," kata Komaidi Notonegoro ,menegaskan.

Komaidi menyoroti industri pupuk, yang posisinya sangat strategis dalam menjamin ketersediaan pangan di dalam negeri. "Pupuk yang 70 persen bahan bakunya berasal dari gas sangat vital bagi petani sebagai penghasil komoditas pangan. Mereka tidak boleh sulit dalam memperoleh pupuk, apalagi pada harga yang rumit dan sulit dijangkau," tegas Komaidi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement