Rabu 15 Jul 2015 14:27 WIB

BI Pastikan Industri Perbankan Kuat dari Risiko

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Dwi Murdaningsih
 Warga melintas didekat logo Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (1/7).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Warga melintas didekat logo Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (1/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketahanan industri perbankan dinilai tetap kuat dengan berbagai risiko kredit, likuiditas, dan pasar yang cukup terjaga. Bank Indonesia (BI) menyebutkan rasio kecukupan modal (CAR) masih kuat pada Mei 2015.

CAR berada di atas ketentuan minimum 8 persen, yaitu sebesar 20,3 persen. Sedangkan kredit bermasalahnya (NPL) tetap rendah, di kisaran 2,6 persen per gross atau 1,4 persen per net.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan, dari sisi fungsi intermediasi, pertumbuhan kredit tercatat 10,4 persen year on year (yoy). "Angka itu relatif tidak berubah dari bulan sebelumnya," jelasnya di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, (14/7).

Selanjutnya, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat sebanyak 12,5 persen yoy pada Mei 2015. Tirta menyatakan, ke depannya pertumbuhan di kredit diperkirakan meningkat, sejalan dengan meningkatnya aktivitas ekonomi serta pelonggaran kebijakan makroprudensial oleh BI.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement