REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan tetap meneruskan program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG).
Program tersebut masih akan terus dilakukan dengan tujuan utama penghematan di sektor migas. "Jika 20 kota saja sudah seluruhnya menjalankan program ini, Indonesia bisa menghemat hingga 50 persen," ujar Menteri ESDM, Sudirman Said, di Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (15/7).
Program yang telah digalakkan sejak 2007 ini, kata Sudirman, telah mencakup hampir seluruh wilayah di Indonesia. Wilayah yang belum terjangkau masih banyak terdapat di Indonesia bagian timur.
"Kenapa program ini sulit direalisasikan di sana? Karena ada masalah dalam infrastuktur," jelas Sudirman.
Sudirman juga mengapresiasi kepala daerah yang secara total mendukung warganya menjalankan program konversi. Menurutnya, strategi konversi perlu dikembangkan misalnya dengan mempersiapkan kota-kota yang secara teknis memiliki akses ke sumber energi.
Selain itu, ia juga ingin memaksimalkan program konversi dalam angkutan umum. Dalam hal itu, mengaku akan menggandeng sejumlah badan usaha, seperti Perusahaan Gas Negara dan Pertamina.