REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2015 masih terbatas. Diperkirakan perekonomian akan kembali meningkat pada kuartal III 2015.
Selanjutnya, konsumsi rumah tangga pun diprediksikan masih lemah, seiring dengan menurunnya tingkat keyakinan konsumen. "Konsumsi yang lemah terindikasi dari penjualan kendaraan bermotor dan penjualan eceran yang masih menurun," jelas Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara kepada wartawan seusai Rapat Dewan Gubernur (RDG), di Gedung BI, Jakarta, (14/7).
Realisasi belanja pemerintah juga masih rendah, baik di pusat maupun daerah. Begitu pula dengan investasi yang diperkirakan tumbuhnya masih terbatas, sebab realisasi infrastruktur belum secepat prediksi. Investasi mesin dan alat angkut pun masih lemah.
Tirta mengungkapkan, dari sisi eksternal, pertumbuhan ekspor diproyeksi masih terbatas pula. Hal ini sejalan dengan perkembangan ekonomi global yang masih kurang kondusif ditambah harga komoditas internasional masih rendah.
"Ke depan, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada semester II 2015 akan membaik. Didukung oleh meningkatnya implementasi proyek-proyek infrastruktur dan meningkatnya penyaluran kredit perbankan," tutur Tirta.