Selasa 14 Jul 2015 15:02 WIB

Dirut PLN Sebut Subsidi Listrik Salah Sasaran

Rep: Dessy S Saputri/ Red: Erik Purnama Putra
Dirut PLN Sofyan Basir.
Foto: Antara
Dirut PLN Sofyan Basir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirut PLN Sofyan Basir menyatakan selama ini pemerintah kurang tepat menyalurkan subsidi listrik bagi masyarakat kurang mampu. Sebab, kata dia, banyak warga mampu yang justru turut menikmati subsidi yang sediakan oleh pemerintah.

Dia mengatakan, PLN memberikan subsidi listrik kepada 44 juta kepala keluarga. Namun, berdasarkan data pemerintah, di Indonesia tercatat terdapat 15,5 juta warga miskin. Subsidi listrik ini diberikan terhadap pengguna listrik kapasitas 900 watt dan 450 watt.

"Karena kan begini, hari ini kan mohon maaf subsidi itu diberikan kepada 900 watt dan 450 watt. Apakah dia miskin atau tidak? Enggak tahu. Itu terbukti tidak mengena. Orang miskin hanya 15,5 juta sedangkan PLN memberikan subsidi kepada 44 juta KK," jelas Sofyan usai menghadiri rapat kelistrikan di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (14/7).

Karena itu, pemerintah dan PLN pun masih perlu memperbaiki sistem pemberian subsidi tersebut. Menurut Sofyan, PLN akan meminta pemerintah untuk menyalurkan subsidi secara langsung kepada masyarakat yang kurang mampu sehingga dapat lebih tepat sasaran.

"Kedepan kita akan meminta kepada pemerintah untuk subsidi dibayar langsung oleh pemerintah. Sesuai jumlah orang miskin yang ada di data pemerintah. Jadi tidak lagi melalui PLN," kata mantan dirut BRI tersebut.

Lebih lanjut, skema pemberian subsidi listrik secara langsung untuk warga kurang mampu ini dapat disalurkan melalui kartu untuk warga miskin mulai 2016 mendatang. Dengan skema penyaluran subsidi secara langsung, Sofyan mengklaim dapat menghemat anggaran negara hingga Rp 30 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement